Perkembangan Teknologi Harus Dibatasi?

Teknologi.
Siapa si yang gak kenal teknologi? yap, hampir semua orang yang hidup di jaman sekarang ini pasti tau apa itu teknologi? terkecuali mereka yang masih menolak arus globalisasi dan lebih memilih hidup berkelompok di pedalaman alam.
Karena kehidupan kita saat ini termasuk gadget yang kamu gunakan untuk melihat artikel ini pun tak luput dari campur tangan teknologi.

Tapi ada satu pertanyaan fundamental yang mungkin semua orang juga pertanyakan.. Teknologi itu Baik atau Buruk??


Secara garis besar, pengertian teknologi adalah keterampilan atau cara manusia mengimplementasikan suatu gagasan atau pemikiran menjadi sebuah kegunaan dalam berkehidupan. Kata teknologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia, 'techne' yang berarti 'keahlian' dan 'logia' yang berarti 'pengetahuan'.

Jadi dapat dikatakan segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita saat ini adalah bagian dari teknologi itu sendiri, bahkan saat kamu lagi mikirin si dia pun mencakup perkembangan teknologi lho! (proses dari siknronisasi otak dan hati wkwk).
Karena dewasa ini konteks kata teknologi semakin luas menyesuaikan perkembangannya.

Bicara soal teknologi mungkin ga akan ada habisnya dengan perkembangannya yang begitu pesat, saking pesatnya setiap hari selalu ada inovasi-inovasi baru yang muncil dari sirkuit otak manusia-manusia hebat di bumi ini.

Layaknya Martin Cooper si penemu Telepon Genggam (Handphone), Charles Babbage dengan gagasan mesin hitungnya yang menjadi cikal bakal Komputer, Michael Faraday si penemu Listrik ataupun Larry Page sebagai otak dari berdirinya perusahaan raksasa teknologi, Google LLC.




Contohnya China.
Mungkin ada dari kalian yang bertanya-tanya "mengapa China?" bukan Jepang, Amerika ataupun negara-negara Eropa lainnya? (atau Indonesia? hahaha). Tidak dapat dipungkiri lagi nyatanya saat ini China adalah negara dengan kemajuan sains terpesat di dunia dan menjadikan China sebagai salah satu negara dengan sebutan "Kiblat Teknologi Dunia" terkhusus Teknologi Digital.

Dengan jumlah doktornya yang melimpah (maklum 1,3 milyar jiwa ehehe) membuat China dengan lantangnya berani mendobrak peradaban dunia di era Revolusi Industri saat ini, hampir setiap produk yang dihasilkan di China tak luput dari kecanggihan teknologi yang mana semuanya adalah trobosan-trobosan terbaru di bidang teknologi saat ini.

Negara kita tercinta ini kapan nyusul nih? Yuk sama-sama kita mulai berkontribusi dalam perkembangan sains di Indonesia.

Mengenai perkembangan teknologi, pasti ada sisi baik dan buruk bukan? bahkan segala aspek dalam semesta ini pasti punya dua sisi yang saling bersebrangan.
Terkecuali Tuhan dengan Segala Kemutlakannya.

Tapi disini saya gak akan bahas mengenai si baik, kita coba bahas mengenai kemungkinan terburuknya.

Pernah gak kamu kebayang soal "kemungkinan terburuk akibat dari perekembangan teknologi itu sendiri" yang mungkin akan terjadi? pernah kepikiran gak ketika kamu lagi pake alat-alat berteknologi dan seketika alat itu ngajak kita buat mikir dan menebak-nebak seakan di masa depan akan ada bencana besar yang siap menghantam peradaban kita(?) mungkin terdengar hyperbola dan mengada-ada.. tapi ingat, kemungkinan selalu ada.

Note : Artikel ini gak bermaksud mengajak pembaca untuk memandang teknologi sebagai sebuah ancaman, melainkan mengajak pembaca untuk berpikiran lebih terbuka secara objektif akan kehadiran teknologi.



Perang Dingin atau Cold War.
Adalah contoh (tolok ukur) keegoisan manusia kala itu. Efek domino yang timbul dari konflik berskala global ini membuat separuh dunia berada diambang kehancuran.. disaat mereka yang merasa besar saling berlomba untuk menjadi yang terbaik dan terpandang demi sebuah label ternama di kancah internasional, yaitu Negara Adidaya.

Konflik yang terlahir dari sebuah pandangan (ideologi) yang saling bersebrangan itu dampaknya bisa kit rasakan hingga saat ini.. Sebut saja Proxy War. Secara langsung ataupun tidak langsung konflik berkelanjutan itu masih terus terjadi dibalik geopolitik dunia.


Jika melihat dari perkembangan teknologi saat ini yang terkesan tak terarah dan tak terkendali mungkin kita sudah bisa menilainya, dengan munculnya beberapa tanda awal dari gejolak konflik yang mungkin dapat terulang sewaktu-waktu.

Sebagai salah satu contoh : lahirnya Artificial Intelligence (AI) atau bisa kita sebut "Robot", disini saya gak akan jelasin mengenai hal tersebut (mungkin lain kali), selebihnya bisa kalian research sendiri.. disamping kegunaannya yang mendasar, kenapa entitas hal tersebut sebenarnya cukup berbahaya bagi keberlangsungan hidup kita dan mungkin gak seharusnya ada.

Kita ambil contoh lagi.. sekarang mengenai penemuan dan pengembangan teknologi tercanggih saat ini.
Quantum Telportation (Q-Teleport) atau Teleportasi Kuantum, apa itu Q-Teleport? teknologi terbaru dan termutakhir saat ini, dengan prinsip kerjanya memindahkan suatu objek dari satu titik ke titik lain dalam waktu sangat singkat, menggunakan partikel foton sebagai medianya,
Ya pasti kalian ngerti lah kalo udah denger kata "teleport", dimana kita bisa pindah-pindah tempat sebebasnya tanpa terikat waktu (mirip mirip jurus 'kamui' di serial anime naruto hehe).

Sebenarnya penemuan tersebut gak jauh beda sama Teori Warp Drive, dengan cara kerjannya yang sama-sama memindahkan objek dalam waktu singkat, cuma bedanya di Warp Drive ini mengandalkan "kecepatan cahaya" untuk memanipulasi ruang-waktu (ini lebih terdengar gila), tapi tenang.. konsep Warp Drive ini masih sebatas teori yang diangkat dari sebuah film fiksi-ilmiah berjudul Star Trek.

Mungkin dari kalian juga ada yang berpikir "oh bagus dong kehidupan kita jadi lebih efisien". yap itu benar.. seperti itulah manusia, makhluk berkehendak bebas yang gak akan pernah puas dengan segala pencapaiannya.


Dari berbagai pencapaian tersebut bisa jadi salah satunya adalah hentakan besar bagi peradaban, maksudnya hentakan disini adalah pemicu awal dari gesekan-gesekan berskala global. Disaat berbagai pihak mencoba untuk saling dulu-mendahului menjadi yang tercepat, atau yang lebih parahnya lagi adalah obsesi mendarah daging. Keinginan yang terlalu

Dan juga menurut para ahli, jika perkembangan teknologi tidak benar-benar dibatasi.. maka bersiaplah beberapa dekade lagi teknologi akan sepenuhnya menggantikan peranan manusia atau bisa dibilang "mengambil alih" kehidupan kita dengan kemungkinan terburuknya adalah banyak manusia yang kehilangan jati diri dan tujuan hidupnya.
Padahal sejatinya manusia lah yang menciptakan teknologi.. tapi malah kita sebagai manusianya tersingkirkann akan kehadiran teknologi itu sendiri.

Dengan hadirnya teknologi cuma ada 2 kemungkinan :
1. Kita kuasai teknologi dengan kendali penuh, atau
2. Teknologi yang "mengendalikan" kita.


Dari point-point tersebut bisa kita sadari.. Pesatnya perkembangan teknologi yang tidak diimbangi dengan persiapan penuh pada SDM (sumber daya manusia)nya justru bisa menjadikannya boomerang.

“Technology – with all its promise and potential – has gotten so far beyond human control that its threatening the future of humankind.” — Kim J. Vicente

Lantas apa yang akan terjadi jika perkembangan teknologi terus dibiarkan tak terarah? apa mungkin rentetan gejolak konflik yang lalu akan terulang? Mungkin.. dengan skala yang lebih besar dan timbal balik yang lebih dahsyat!.

Kembali ke pertanyaan awal, Teknologi itu baik atau buruk?
Jawabannya ada pada diri kita sendiri sebagai manusia, baik atau buruknya teknologi semua bergantung kepada kita.. kita jadikan teknologi sebagai cara atau sebagai tujuan? sebagai perantara peradaban atau ancaman peradaban?

Batasi perkembangan teknologi sebagaimana mestinya dan manfaatkan teknologi sewajarnya, atau Alam yang akan membatasi kehidupan kita.

Jadikan teknologi sebagai perantara peradaban kita yang majemuk, dengan bersama kita bangun dunia menjadi nyaman dan aman, perkembangan teknologi harus terarah tanpa harus ada pertumpahan darah, buang ego untuk menjadi yang terbaik.. satukan tujuan demi kehidupan yang lebih baik.

“The science of today is the technology of tomorrow.” — Edward Teller

Sekian artikel perdana yang penuh pengandaian ini XD
Mohon dikoreksi jika ada kesalahan kata, fakta atau data, Terimakasih.


-Sharing is caring-

Perkembangan Teknologi Harus Dibatasi? Perkembangan Teknologi Harus Dibatasi? Reviewed by Qweeki on 8:50 am Rating: 5
Powered by Blogger.